Wayangan

Wayangan

Acara ini dimulai satu hari setelah Jathilan pada minggu 16 Juli 2017. Acara ini dimulai di balai desa dan dimulai pada pukul 21.00 WIB. Persiapan wayangan dilakukan pada pagi hari dan selesai pada pukul 18.00 WIB. Pada jam itu, terdapat banyak jajanan pasar dan pedagang kaki lima yang sudah datang di sekitar balai desa, dan petugas parkir sudah berjaga di pinggir jalan.


Kegiatan wayangan dipimpin oleh seorang dalang lokal yang sudah biasa tampil di desa Hargomulyo. Di wayangan ini sang dalang memiliki tim sendiri yang terdiri dari petugas gamelan, sound system, dan sinden. Acara wayangan ini dilaksanakan selama 8 jam yang dihibur oleh pesinden dan sang dalang sendiri. (Kristo)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk Lotisan

Gambar
Sambal Lotis Lotisan menjadi salah satu kebiasaan masyarakat di Dusun Suruh, Hargomulyo, Gedangsari, Gunung Kidul. Masyarakat biasanya membuat lotis pada saat sore hari dimana mereka mempunyai waktu luang atau istirahat setelah menjalankan aktivitas sebelumnya seperti berkebun atau berladang. Lotis adalah makanan yang terdiri dari buah-buahan seperti manga muda, papaya, jambu, timun, nanas, belimbing, bengkoang, dll yang diris-iris tebal kemudian dimakan dengan menggunakan sambal manis atau pedas terbuat dari gula jawa, cabai, garam, terasi, dan sedikit kencur. Lotisan di Dusun Suruh ini biasanya dilakukan oleh anak-anak muda sampai orang dewasa yang bersama-sama memakan lotis tersebut di rumah salah satu warga Dusun Suruh.  Dalam lotisan ini, warga masyarakat saling membantu satu sama lain dalam mencari buah-buahan yang akan di lotis, sehingga kebersamaan sangat terasa menyenangkan. Setelah semua buah terkumpul dan siap untuk di makan, kemudian semua orang yang ingin mak...
Baca selengkapnya

Jathilan

Gambar
Pemain Jathilan sedang Kesurupan Jathilan berasal dari kata jathil yang berarti gerak reflek melonjak, sebagai tanda memperoleh kebahagiaan. Kebahagiaan tersebut tersirat dalam cerita Panji yang mengisahkan pertemuan Panji Asmorobangun dengan Dewi Sekartaji. Jathilan biasanya dikenal dengan sebutan kuda lumping yang mempunyai arti kulit atau kulit bambu yang dianyam. Selain itu, jathilan juga disebut sebagai jaran (kuda) kepang karena tarian ini menggunakan alat peraga seperti jaranan (kuda-kudaan) yang terbuat dari kepang (bambu yang dianyam). Tarian ini sudah tumbuh dan berkembang di berbagai daerah khususnya di Jawa Tengah. Pertunjukan jathilan dimaksudkan untuk memanggil roh-roh halus dari nenek moyang hingga para pemainnya kesurupan (kehilangan kesadaran) sehingga pemain melakukan hal-hal di luar kemampuan manusia normal. Namun untuk saat ini, ada dua jenis kuda lumping yang dapat ditunjukkan yaitu mengutamakan gerakan tari yang diiringi oleh musik dan jenis yang mengutama...
Baca selengkapnya

Dusunku Nan Permai

Gambar
Sawah di Dusun Suruh  Dusun Suruh terletak di Desa Hargomulyo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi D.I.Yogyakarta. Desa Hargomulyo sendiri terletak di Zona Utara Topografi Gunungkidul yang merupakan wilayah Perbukitan Batur Agung. Batas wilayah Dusun Suruh adalah sebagai berikut sebelah timur Desa Mertelu, sebelah selatan Desa Terbah, sebelah barat Desa Sampang dan sebelah utara Desa Watugajah. Dusun Suruh merupakan dusun yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di Desa Hargomulyo. Jumlah penduduknya adalah 853 jiwa, laki laki sebanyak 427 orang dan perempuan 426 orang. Jumlah Kepala Keluarga adalah sebanyak 283 KK. Dusun Suruh yang memiliki 8 RT. Dusun ini juga memiliki satu TK yang terletak tidak jauh dari balai dusun. Di dusun ini terdapat tiga masjid dimana masing masing masjid terletak di RT 04, RT 06 dan RT 07. Mencari Pakan Ternak Mayoritas penduduk dusun Suruh adalah petani. Sawah d...
Baca selengkapnya